VOA BANDA ACEH | Setelah sebelumnya seribuan Mahasiswa Aceh menggelar aksi demo telak pengungsi Rohingya, kali ini Aliansi Gerakan Rakyat Aceh (Gerah) juga melakukan hal serupa.
Para pendemo dari Aliansi Gerakan Rakyat Aceh tersebut melakukan aksi di depan kantor Gubernur Aceh. Selasa 2 Januari 2024.
Dalam orasinya Yusuf selaku Koordinator Aksi menyampaikan, “Penanganan selama ini teridentifikasi bahwa kebaikan warga Aceh, Indonesia memberikan penampungan sementara banyak dimanfaatkan oleh jaringan penyelundup manusia. Mereka mencari keuntungan finansial dari para pengungsi tanpa peduli resiko tinggi yang dihadapi oleh para pengungsi, khususnya kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak,” ucapnya.
Yusuf melanjutkan, Sejak 2015 warga Aceh sudah menampung pengungsi Rohingya sebagai bentuk kemanusiaan, namun belakangan ini kehadiran Rohingya di Aceh yang bertubi-tubi terkesan sudah tidak wajar lagi dan sudah menghadirkan berbagai polemik di masyarakat Aceh sendiri, bahkan berpeluang akan bertambah dan hal ini semakin mengkhawatirkan jika tak ada sikap yang tegas dari pemerintah.
“Demi menghindari hal terburuk yang terjadi yang dapat memporak-porandakan perdamaian dan ketentraman masyarakat Aceh yang bermuara kepada pergesekan sosial, kecemburuan sosial hingga gangguan stabilitas sosial di masyarakat, untuk itu pemerintah perlu bersikap tegas dan bertindak kongkret, Bukan malah justru menonton dan melakukan pembiaran apalagi memfasilitasi penampungan permanen yang nantinya akan menghadirkan permasalahan baru di masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu, pemerintah aceh diwakili oleh Kepala Bidang Penanganan Konflik Dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Aceh, Dedy Andrian, mengatakan berterimakasih kepada para pendemo yang telah menyuarakan aspirasinya dan akan menyampaikan hal tersebut kepada Pj Gubernur Aceh.
“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada adik-adik yang datang kemari Kami akan sampaikan secara bertahap apa yang disuarakan tadi untuk saat ini kita sudah melakukan beberapa langkah dan ini bukan hal yang baru yang pasti langkah langkah tersebut untuk masyarakat Aceh. Jadi apa yang disuarakan oleh adik-adik semua akan kami sampaikan kepada pimpinan kami yaitu PJ Gubernur Aceh,” ucap Dedi.
Dedi juga menyebut, agar para pendemo tersebut bersabar dan menunggu proses yang sedang berjalan.
“Secepatnya tuntutan Adel-adek ini akan kami tindaklanjuti, kami ingin agar adik-adik yang hadir disini dapat bersabar dan menunggu proses yang saat ini sedang berjalan,” tuturnya.
Adapun isi tuntutan aksi unjuk rasa kali ini dari Aliansi Gerakkan Rakyat Aceh yakni:
1.Menolak keberadaan Imigran Rohingya di Aceh karena kondisi masyarakat Aceh sedang susah sebagai daerah termiskin di Sumatera dan sedang dilanda bencana banjir dimana-mana.
2.Mengecam pihak-pihak yang menjual isu kemanusiaan untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya tanpa mempertimbangkan perasaan masyarakat Aceh. Hal ini sama saja menggadaikan Aceh dengan menjual isu kemanusiaan.
3.Menolak pemberian lahan atau tanah untuk posko penampungan Rohingya, karena banyak rakyat Aceh justru belum memiliki tanah di negerinya sendiri.
4. Mendesak Pj. Gubernur Aceh dan stakeholder agar segera menyelesaikan dan memindahkan Imigran Rohingya dari Aceh.
Pada Pukul 10.30 WIB, aksi unjuk rasa dari Aliansi Gerakan Rakyat Aceh (Gerah) meninggalkan kantor gubernur aceh, aksi unjuk rasa berlangsung aman.***
Reporter Banda Aceh: Farid Ismullah.