VOA Aceh Tamiang– Tim Gabungan Detasemen Intelijen Kodam IM berhasil mengungkap jaringan sindikat Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO) dan mengamankan MN (31) yang merupakan bagian dari sindikat TPPO etnis Rohingya di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Rabu (25/01/2023).
Hal ini merupakan pengembangan informasi yang diperoleh dari hasil kerjasama antara Tim gabungan Deninteldam IM dan Satgas Bais TNI wilayah Lhokseumawe.
Dalam pengungkapan jaringan tersebut bermula pada tanggal (25/01) malam pukul 19.00 WIB, dimana Tim gabungan Deninteldam IM dan Piket Koramil 06/MYP Kodim 0117/Aceh Tamiang bergerak menindaklanjuti informasi tentang adanya salah satu warga Dusun Pembangunan Desa Tualang Baro Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang yang berinisial MN diduga merupakan bagian dari sindikat TPPO imigran Etnis Rohingya.
Setelah menerima informasi tersebut, tim gabungan Deninteldam IM, beserta Piket Koramil 06/MYP menghubungi Kades Tualang Baro dan Kadus Pembangunan untuk mengkonfirmasi dan berkoordinasi. Kemudian Tim gabungan beserta Kades dan Kadus tersebut menuju rumah MN.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan MN posisinya sedang bersembunyi di dalam kamar depan dan selanjutnya diamankan di Makoramil 06/MYP Kodim 0117/Aceh Tamiang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, diperoleh informasi bahwa para imigran Etnis Rohingya ada di wilayah Aceh diselundupkan ke Negara Malaysia.
MN dan istrinya HD diketahui berkewarganegaran Malaysia, keduanya adalah sindikat TPPO, para pengungsi ini nantinya akan diinapkan dulu di daerah tanjung Balai dirumah salah seorang agen berinisial D, sebelum diberangkatkan ke Malaysia.
Dari dalam rumah insial E tersebut ditemukan banyak sekali Pengungsi Rohingya yang kabur dari tempat pengsusian di Lhokseumawe, kesemuanya itu rencananya akan diberangkatkan ke Negara Malaysia.
Saat ini MN telah diserahkan ke pihak Kepolisian dan masih dilakukan pengembangan terhadap nama-nama lain yang diduga terlibat sindikat TPPO imigran Rohingya di wilayah Aceh, Sumbagut dan Malaysia. (Redaksi)