VOA SINGKIL– Setelah sebelumnya tak hadir menyelesaikan persoalan pedagang ikan diduga ngeprank, hari ini Kamis (27/07) pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Perindagkop dan UKM) bertemu dengan para pedagang ikan.
Pertemuan tersebut dilakukan di Kantor Desa Kilangan, yang dihadiri oleh Sekretaris, Kabid, Staf Perindagkop dan UKM, Kepala Desa, Imeum Mukim serta perwakilan pedagang ikan.
Setelah berkoordinasi di Kantor Desa, rombongan melanjutkan meninjau lokasi pajak ikan yang di minta oleh para pedagang.
“Hari ini kami dipanggil oleh dinas terkait untuk bermusyawarah mengenai permohonan kami yang belum di akomodir oleh dinas,” ucap Rizal perwakilan pedagang kepada VOA.
“Saat ini belum bisa dipastikan apakah los atau balerong yang kami minta bisa diakomodir, bila itu bisa diberikan kami tidak mempersoalkan kalau harus dikenakan biaya retribusi kebersihan,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Disperindagkop dan UKM Safrijal mengatakan permohonan para pedagang ikan tersebut belum bisa diakomodir mengingat los yang mereka minta masih ditempati pedagang sayur.
“Untuk kepastiannya Kamis depan, mengingat los tersebut di huni oleh pedagang sayur, nanti kita tanya dulu mereka kalau mereka mau pindah atau tidak, kalau mau baru kita serahkan kepada pedagang ikan di sini,” kata Safrijal.
Sebelumnya memang pihak pengelola telah merenovasi meja tempat para pedagang ikan ini, namun mereka mengatakan terlalu sempit, selain itu lokasi losnya terlalu tinggi mengakibatkan pembeli malas naik, terlebih kata mereka ada beberapa kali pembeli terjatuh.
“Pada dasarnya kita dari dinas tidak mempersoalkan, apapun permintaan dari para pedagang tentunya pasti kita akomodir. Apabila semua pihak tidak ada yang keberatan, makanya kita tunggu dulu Kamis depan apakah para pedagang sayur mau pindah,” imbuhnya.
Sebelumnya para pedagang ikan melakukan orasi dan sempat berjualan di depan dinas Perindagkop dan UKM, meminta agar tempat mereka berjualan di pindahkan ketempat yang lebih mudah dijangkau oleh pembeli.
Saat itu kepala dinas sempat menyuruh agar berkumpul di waktu yang ditentukan, namun saat mereka berkumpul tidak ada satupun dari dinas yang datang, hal ini menimbulkan kekecewaan bagi para pedagang, dan hari ini barulah dari dinas turun untuk bermusyawarah.
Pernyataan para pedagang ikan ini sempat di bantah oleh kepala dinas Malim Dewa, dimana ia mengatakan tidak ada menyuruh berkumpul, selain itu kata malim pihaknya juga tidak diberitahukan kalau ada pertemuan, atas dasar ketidaktahuan inilah makanya orang dinas tidak hadir.|Redaksi.