VOA SINGKIL | Perusahaan sawit PT Nafasindo melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menggandeng lembaga Wildlife Conservation Society (WCS) melaksanakan pelatihan kelompok perempuan pengerajin anyaman pandan berduri di desa ujung bawang kecamatan singkil kabupaten aceh singkil.
Kegiatan pelatihan digelar selama tiga hari sejak tanggal 18 sampai dengan 20 Juli 2024, di gedung pertemuan desa ujung bawang dengan menghadirkan tenaga pelatih dari Pidie Jaya.
Selama tiga hari kelompok yang terdiri dari 30 kaum hawa ini, diajari memanfaatkan daun pandan untuk diolah sebagai kerajinan tangan bernilai ekonomis.
Terlihat antusias para peserta dalam mendengarkan dan mempraktekkan apa yang di ajarkan oleh pelatih tersebut, di mana para peserta sangat cekatan dan indsh dalam merajut daun pandan untuk membuat tempat tisu.
“Tentunya dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan pengalaman dan keahlian kepada para peserta sehingga bisa membantu keuangan keluarga,” ucap Islandar, MM selaku Senior Manager PT Nafasindo.
Menurut Iskandar, pihak perusahaan PT Nafasindo akan terus memberdayakan warga sekitar ring satu agar bisa lebih mandiri dan mampu membuka peluang kerja berbasis mikro.
“Kita (Perusahaan_red) berkewajiban membantu, memberdayakan serta memberikan pelatihan kepada masyarakat diseputuran ring satu melalui program CSR. Sehingga nantinya diharapkan mereka mampu membuka usaha dengan keahlian dan keterampilan dari apa yang diajarkan oleh pelatih,” ujarnya.
“Kita berharap, ilmu yang didapat oleh peserta tiga hari ini bisa berguna dan mampu membuka usaha dalam memanfaatkan daun pandang yang banyak kita tanam di sepanjang HGU. Bagi warga kita persilakan memanfaatkannya,” kata Iskandar.
Iskandar menyebut, merasa bangga setelah melihat kerajinan yang dibuat oleh para peserta, di mana mampu membuat kerajinan tempat tidu dari daun pandan yang bagus dan cantik.
Ia juga berjanji akan mempromosikan hasil-hasil kerajinan para peserta dengan berkoordinasi dengan dinas terkait.
Sementara itu, salah seorang peserta Aras Midah mengatakan merasa sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Terlebih ia mendapatkan banyak inovasi dalam mengolah daun pandan.
“Tentunya kita merasa senang dan banyak mendapatkan ilmu dari pelaksanaan pelatihan ini, terlebih sebelumnya kami hanya tau mengolah daun pandan untuk membuat tikar, namun setelah diajari ternyata banyak aksesoris yang bisa dibuat dari daun pandan ini termasuk tempat tisu,” tutur Aras biasa disapa.
Aras juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada perusahaan PT Nafasindo serta pihak terkait yang telah peduli terhadap warga sekitar, terlebih kepada Ibu-Ibu Rumah Tangga, sehingga bisa membantu meringankan beban keluarga.
“Kami ucapakan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan pelatihan ini. kami juga berharap agar kami para IRT terus dibimbing dan diberi pelatihan semacam ini kedepanya,” tutup Aras Midah.(***)