VOA Aceh Singkil– Acara Pasar Murah yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh bekerjasama dengan Gudang Bulog Abdya serta Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil yang digelar di Kantor Camat Simpang Kanan terjadi adu mulut antara warga dengan panitia.
Hal ini terjadi akibat kupon yang disediakan oleh penyelenggara dimanipulasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara mengcopy atau memperbanyak kupon.
Hasilnya, quota yang disediakan oleh panitia sebanyak 250 paket tidak sesuai dengan banyaknya kupon yang beredar membuat warga yang sudah antri sejak pagi belum menerima paket sembako merasa kesal dan jengkel.
“Saya dari pagi tadi sudah mengantri, bahkan kupon saya telah diterima oleh panitia. Namun hingga siang ini saya belum mendapatkan paket sembako,” ucap salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya. Sabtu (04/03/2023).
Lanjutnya, saya sangat kesal akan hal ini, mengingat kami yang betul-betul memiliki kupon asli belum juga menerima paket, sedangkan mereka yang memiliki kupon fotocopy sudah menerimanya, ujarnya.
Sementara itu beberapa orang warga lain yang memiliki kupon harus gigit jari, setelah panitia mengatakan kupon yang diterimanya adalah kupon hasil copyan, setelah panitia menanyakan dari mana kupon tersebut berasal mereka beralasan mendapat dari teman-temannya sesama mengantri.
“Lo kok fotocopy, saya dapat dari kawan tadi pada saat mengantri,” cetus salah seorang warga tersebut yang berada dalam kerumunan.
Disisi lain Kabid Perdagangan Ali Hasmi kepada VOA mengatakan bahwa kegiatan pasar murah tersebut dilakukan di 3 titik tersebar di 3 Kecamatan.
“Kami sudah menggelar di dua Kecamatan yakni Kecamatan Singkil, dan Singkil Utara, dan hari ini di Kecamatan Simpang Kanan,” kata Ali Hasmi.
Untuk quota sembako yang diturunkan hari ini, Beras sebanyak 11.250 Kg, Gula 2400 Kg, Minyak Goreng 3000 liter, Tepung 750 Kg, dan Telor 1080 papan.
Lanjutnya, pasar murah dilakukan dalam rangka tanggap inflasi Aceh tahun 2023 dan juga untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan, tuturnya.
“Kelebihan pasar murah ini ialah memberikan harga subsidi kepada warga, seperti Beras disubsidi Rp.5 ribu perkilogramnya, Minyak harga subsidi Rp.15 ribu kalau normal Rp.21 ribu, Gula Pasir hanya Rp. 22 ribu/2 Kg, harga normal Rp.28 ribu, Tepung Rp.10 ribu kalau harga normal Rp.15 ribu, sedangakan untuk Telor per papan kita jual dengan harga Rp.38 ribu harga normal Rp.45 ribu,” jelas Ali.
Kegiatan Pasar Murah ini adalah program Perindag Aceh bekerjasama dengan Gudang Bulog, kita dari Disperindagkop dan UKM hanya sebagai pendamping, imbuhnya.
Dari pantauan VOA dilapangan, hingga siang masih banyak warga yang tidak mendapatkan kupon, hal ini membuat warga yang sejak pagi mengantri merasa kesal, dan bahkan pemilik kupon asli tak dapat bagian.[Redaksi]