VOA Banda Aceh| Masyarakat Aceh Singkil patut senang dan bangga dengan masuknya tarian Marabentan (Menatakhken Hine Anak Dakha) yang meraih juara III Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada ajang Pekan Kebudayaan Aceh ke 8 di Banda Aceh.
Tari Marabentan tersebut dipimpin oleh Anharuddin melalui Sanggar Tari Lae Gentuyung Desa Kilangan Kecamatan Singkil.
Dari 23 Kabupaten Kota yang ikut berlomba, yang masuk nominasi hanya lima Kabupaten Kota diantaranya, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dengan penampilan rafa’i geleng. Kemudian di susul dari Kabupaten Nagan Raya, dengan menampilkan seudati, Aceh Singkil dengan tari Marabentan, Aceh Barat tari Pho. Serta yang terakhir dari Kabupaten Gayo Lues dengan penampilan Tari Saman.
Kepada VOA Anharuddin mengatakan, sangat bangga bisa menampilkan tari Marabentan dan dampeng di panggung utama PKA ke 8 yakni di panggung utama Ratu Safiatuddin. Pada Selasa malam tersebut.
“Alhamdulillah, sanggar kita dapat meraih juara III dalam ajang WBTB di panggung utama Ratu Safiatuddin Selasa kemarin, ini adalah suatu kebanggaan bagi masyarakat Aceh Singkil,” ucap Anhar. Kamis 09 November 2023.
Selain itu, Anharuddin juga mengucapkan terimakasih kepada Pj Bupati Aceh Singkil yang terus mendukung dan mensupport Sanggar Tari tersebut sehingga dapat tampil dan bisa membawa harum nama bumi Batuah syekh Abdurrauf As-Singkily.
Anharuddin mengatakan, bahwa sanggar tari Gentuyung tersebut telah berdiri sejak 1998 dengan diisi oleh 7 Vokal dan 12 Penari.
Menurutnya, ada dua tarian yang selalu di bawakan oleh sanggar yakni tari Marabentan (Menatakhken Hine Anak Dakha) dan Dampeng.
Ia juga mengucapkan syukur buah berlatih selama kurang lebih 4 bulan tersebut, mereka bisa meraih juara III dan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp.7 juta dari panitia PKA ke 8 di Banda Aceh tersebut.***