VOA Aceh Singkil– Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) mengadakan acara pelatihan Kapasitas Guru dan pemberkasan data Guru untuk menerima Bantuan Dana Apresiasi, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil.
Kegiatan digelar di Gedung Kesenian Dan Kebudayaan Desa Pulo Sarok Kecamatan Singkil, yang dimana dari YCAB dihadiri oleh Koordinator Wilayah Ricky Julpiusandi Tora Seran, sedangkan untuk pemateri adalah Herri Sahputra, selaku Kassubag Umum Kepegawaian Aceh Singkil. Pada Kamis (23/02/2023).
Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Kabid GTK Sugiarto mengatakan menyambut baik akan sekaligus mengingatkan agar para Guru nantinya dapat meningkatkan kapasitas di Sekolah masing-masing.
“Saya menyambut baik akan adanya pelatihan ini, disini juga saya menyampaikan agar ketika sudah menerima Pelatihan dan Dana Apresiasi para Guru dapat mengembangkan dan meningkatkan kapasitas mengajar di Sekolah masing-masing,” ucap Sugiarto.
Sementara itu Koordinator Wilayah YCAB Ricky dalam pemaparannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas terkait karena telah bekerjasama dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran Dinas pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Singkil, atas kerjasama ini. Sehingga dapat menyelenggarakan kegiatan pelatihan dari mulai pendataan hingga kegiatan dapat berjalan dengan baik,” kata Ricky
Lanjutnya, nantinya para guru ini yang mengikuti pelatihan semoga Dana Apresiasi yang diberikan dapat berguna bagi para Guru dalam mengembangkan tugas dan tanggungjawabnya, ujar Ricky menjelaskan.
“Perlu diketahui YCAB menginisiasi program Hero4Edu, yakni suatu bentuk apresiasi yang bertujuan membantu Guru-Guru Honorer sesuai sasaran di daerah 3T+, yakni meringankan beban ekonomi Guru-Guru Honorer K2 atau yang setara di daerah 3T+, dan meningkatkan kapasitas Guru-Guru tersebut dalam bidang Higher Order Thinking Skill atau kemampuan berpikir tingkat tinggi,” terangnya.
Selain itu Ricky menyebutkan, Hero4Edu YCAB akan menitikberatkan pada dua program secara sekaligus atau berlapis, yaitu:
A. Pemberian insentif kepada Guru Honorer status K2 atau yang setara di daerah 3T+ selama setidak-tidaknya 3 bulan.
B. Peningkatan kapasitas Guru melalui pelatihan dan pendampingan Higher Order Thinking Skill sebagai prasyarat untuk memperoleh insentif tambahan pada poin sebelumnya.
Ricky menjelaskan, secara sederhana target dan penerima manfaat dalam Hero4Edu berjalan secara berlapis dalam waktu bersamaan. “Target kami secara spasial dilakukan di wilayah 3T, Aceh Singkil menjadi salah satu daerah yang menjadi sasaran program,” ujarnya.
Guru-Guru yang menjadi sasaran program atau calon penerima manfaat adalah mereka yang melayani sebagai Guru di daerah 3T+ sebagaimana yang wilayahnya sesuai yang telah kami jabarkan pada bagian sebelumnya, tutur Ricky.
Adapun kriteria spesifik dari Calon penerima manfaat yang kami tetapkan adalah sebagai berikut:
1. Guru Honorer Kategori 2 (K2) atau yang setara/sejenis baik Negeri dan Swasta, di semua tingkat Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah, dari PAUD hingga SMA/K/MA, yang kami maksud dengan penerima manfaat adalah Guru Honorer K2, yaitu non-P3K dan non-THL. Kategori ini, juga termasuk yang pembiayaan gajinya berasal dari berbagai sumber tidak mengikat, termasuk di dalamnya BOS, lembaga Donor atau Yayasan, termasuk APBKam, dan lain sebagainya.
2. Guru Honorer yang memperoleh gaji di bawah atau sama dengan (<) Rp. 1.000.000/bulan. Dibuktikan dengan slip gaji terakhir atau dokumen sejenis. Asumsi gaji ini diluar jumlah gaji yang diterima jika telah mengalami pemotongan diakibatkan oleh pengambilan kredit di Bank atau lembaga perkreditan lainnya. Dibeberapa daerah di Indonesia, calon penerima manfaat juga menerima santunan dari Pemerintah setempat, ini dapat dimungkinkan sepanjang jumlah akumulatif gaji ditambah santunan dimaksud masih berjumlah di bawah sama dengan (<) Rp. 1.000.000,-/bulan, jelas Ricky. [Redaksi]