VOA Aceh Singkil– Kasus sampah tak habis-habisnya di Aceh Singkil, terutama di jalan menuju perumahan BRR Desa Pulo Sarok, meski sudah berulang kali diperingati dan bahkan sudah terpampang himbauan dengan nada kasar namun tetap juga tak dihiraukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dalam membuang sampah, terlebih dari Dinas Lingkungan Hidup juga dinilai lamban untuk mengangkut tumpukkan sampah tersebut.
Akibat sampah yang berserakan itu membuat pengguna jalan tak tahan mencium bau busuk yang menyengat. Padahal lokasi itu berdekatan dengan salah satu sekolah yakni Sekolah Luar Biasa Syekh Hamzah Fansuri dan tidak jauh dari pusat Kota.
Selain itu tumpukkan sampah juga terlihat di daerah SMAN 1 Singkil, padahal lokasi keduanya bukan TPS, mirisnya lagi warga yang membuang sampah secara liar tersebut juga berasal dari desa-desa lain.
Hal ini sesuai penyampaian salah seorang warga BRR Desa Pulo Sarok Boi kepada reporter VOA, “Orang yang membuang sampah di situ juga berasal dari luar desa, seperti desa Siti Ambia DAS, dan desa Pasar,” ucap Boi.
Lanjutnya, permasalahan ini dipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih.
“Beberapa tahun yang lalu kami sudah menawarkan kepada Pemda Aceh Singkil lahan Tempat Pembuangan Sampah akhir, yang terletak di jalan Teluk Rumbia Singkil atau lebih tepatnya disamping rumah Pakpahan berukuran lebih kurang 9 Hektar, tanah itu berstatus lahan Kelompok Tani, namun masih terkendala belum terbitnya sertifikat hak milik, pihak Pemda juga menawarnya dengan harga yang terlalu rendah,” ujarnya.
Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan Visi dan Misi Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis, yaitu meraih Adipura tahun 2023. dengan strategi yang sedang gencar gencarnya dicanangkan sejak beliau di lantik menjadi orang nomor satu di Aceh Singkil.
Tumpukkan sampah yang belum diangkut menurut Plt DLH Masdiana kepada Reporter VOA mengatakan, belum adanya ketersediaan anggaran, akibat dampak belum disahkannya R-APBK tahun 2023.
“Untuk tahun 2023 ini kita belum ada ketersediaan anggaran, padahal kita pada tahun ini sudah mengusulkan beberapa kontainer sampah, terlebih dari dampak R-APBK yang belum disahkan, jadi kita masih menunggu,” kata Mardiana.
Masdiana juga mengatakan mengenai sampah yang sudah menumpuk di lokasi tersebut akan secepatnya ditangani.
“Saya akan berkoodinasi dengan Kabid yang membidanginya, untuk menyelesaikan sampah yang menumpuk, kita pastikan secepatnya akan ditangani,” tutupnya.
Reporter| Irfan Sury