VOA SINGKIL | Banjir Rob atau pasang besar yang menyebabkan luapan air laut bukan hanya dirasakan sebagian warga Desa Pulo Sarok, hal senada juga dialami warga Suka Damai Kecamatan Singkil sekitarnya.
Parahnya lagi, akibat dampak banjir rob tersebut, air sumur yang menjadi alternatif para warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terasa asin dan warnanya juga berubah kemerah-merahan.
Uyung Paris salah satu warga Suka Damai kepada VOA mengatakan, desa mereka memang dekat dengan laut, sehingga setiap kali pasang atau banjir rob sumur mereka tak dapat digunakan lagi.
“Desa kami dekat dengan bibir pantai, apalagi disaat ini dimusim pasang purnama membuat air laut meluap dan masuk ke sumur-sumur warga,” ucap Uyung. Rabu 29 Mei 2024.
Ia berharap ada perhatian dari para pengambil kebijakan agar air PAM bisa diaktifkan di desa tersebut, mengingat jaringan pipa telah ada sejak lama.
“Kami minta kepada Pj Bupati dan DPRK dapat mengaktifkan jaringan pipa yang telah lama terpasang di desa kami ini, agar para warga tidak kesusahan lagi. Mengingat selama ini air sumur yang dikonsumsi tidak layak dan bisa menyebabakan gejala penyakit,” ujarnya.
Uyung Paris juga menyebut, bukan kali ini mereka meminta agar PDAM Tirta Singkil untuk mengaktifkan PAM di desa itu namun sudah puluhan kali tapi belum direspon.
“Mau tidak mau air sumur yang kami gunakan selama ini harus terus dikonsumsi meski beragam penyakit datang menghampiri, karena itulah satu-satunya yang bisa kami gunakan,” tuturnya.
Kata dia pedahal pihaknya sudah puluhan kali bahkan sudah bosan untuk menyampaikan kekeluhan mereka ke pihak terkait, untuk bisa memasang pipa jaringan aliran air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Tirta Singkil kerumah-rumah mereka, namun sampai saat ini belum juga terlaksanakan,
Dirinya mengakui, puluhan tahun menggunakan air sumur yang sedikit asin untuk mandi dan untuk dikonsumsi membuat dirinya dan warga lain mengeluh. “Kalau pakai mandi badan bisa gatal-gatal. Belum lagi air sudah asin, mengandung zat kapur yang tinggi mungkin, jadi banyak juga warga yang alami gangguan ginjal karena konsumsi dengan air sumur asin,” ungkapnya.
Legianto, warga Desa Suka Dame mengatakan ia dan keluarganya Keluhkan air di sumurnya cenderung asin, kata dia, kini ia hanya mengandalkan untuk air minum menggunakan dengan air galon yang dibeli eceran untuk kebutuhan sehari-hari. Ia mengatakan hal itu cukup memberatkan dari sisi ekonomi,” terangnya.
“Sekali lagi kami sangat mengharapkan dapat sesegera mungkin agar pipa air PDAM dapat tersambung hingga bisa mengalir kerumah-rumah, dengan adanya keluhan kami ini besar harapan kami semoga pemerintah daerah atau pihak terkait dapat mengabulkan,” pinta Supriadi menambahkan.(***)
Pewarta : Khalikul Sakda.