VOA SINGKIL | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Singkil mencatat, lebih dari 1.200 anak di daerah itu, mengalami gangguan pertumbuhan. Sehingga menyebabkan sang anak terlihat lebih pendek, dibandingkan anak seusianya (Stunting).
Hal tersebut di akui Kepala Dinas Kesehatan, Subarsono. Melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Fandrik Eraliesa.
Menurutnya, jika melihat dari data hasil survei yang dilakukan pada tahun 2022 hingga 23 Mei 2023. Sedikitnya, ada terdapat 34 persen anak yang tersebar di 116 Desa/Kampung yang mengalami Stunting.
“Melalui alat Antropometri Kit, yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Kita mencatat saat ini terdapat 1.274 anak di daerah yang masih mengalami stunting,”ungkap Fandrik Eraliesa. Kepada RRI, Jum’at (26/9/2023).
Sebelumnya kata Fandrik, mereka ragu dengan data hasil survei yang menyebutkan lebih dari 1.000 anak di Aceh Singkil yang mengalami Stunting. Akan tetapi, setelah di realisasikan alat Antropometri Kit itu kepada 197 posyandu melalui pengadaan di Dinas Kesehatan TA. 2023 sebesar Rp. 2,3 Miliar. Yakni masing-masing pengadaan alat alat timbangan digital untuk bayi dan dewasa. Kemudian alat pengukur tinggi badan bayi, serta alat ukur lingkar lengan (Lila) pada anak. Hasil keluar, masih diatas 1.200 anak yang mengalami stunting.
Lebih lanjut terang Fandrik, menyikapi tingginya angka Stunting yang di temui di Kabupaten Aceh Singkil. Saat ini, selain penyediaan alat ukur kesehatan. Dinas Kesehatan melalui 12 Puskesmas yang ada di daerah itu sedang menjalankan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Ibu hamil KEK dan bayi gizi kurang secara terus menerus selama 120 hari.
” Melalui Puskesmas terhitung mulai Agustus 2023 kita telah merealisasikan PMT,” tambahnya.
Sementara ketika di singgung faktor utama penyebab terjadinya kasus stunting pada anak balita tersebut, Fandrik Eraliesa menjelaskan selain karena asupan gizi kurang. Juga di sebabkan terdeteksi adanya penyakit bawaan pada anak.
Disisi lain, untuk mempermudah mendeteksi akses data kasus stunting pada anak di Kabupaten Aceh Singkil. Sehingga mudah untuk di lakukan upaya pemulihan, kedepan pihaknya akan menghadirkan aplikasi satu data anak Stunting (Sada Anting).***