VOA Ekonomi– Gerai retail seperti Indomaret dan Alfamart tentunya akan sangat mudah kita temukan di setiap kota di wilayah Indonesia, dan lokasinya pun saling berdekatan. Tapi, hal ini tidak berlaku kalau kita berkunjung ke Padang, Sumatera Barat.
Di Padang kita tidak akan menemukan kedua minimarket tersebut. Padahal, bisa dibilang Padang merupakan salah satu kota besar, yang sering satu lokasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing bukan?
Alasannya, ternyata pemerintah daerah (Pemda) Sumatera Barat tidak memberikan izin kepada perusahaan waralaba tersebut. Menurut Pemda Sumbar, dikhawatirkan adanya kedua gerai itu akan mematikan bisnis kecil dan pedagang tradisional di daerah Padang.
Berbenda dengan di Kabupaten Aceh Singkil, dimana kedua perusahaan waralaba tersebut menjamur dan bahkan jarak satu dengan yang lainnya bisa ditempuh dengan waktu yang sangat siknifikan yakni hitungan menit saja.
Hal ini terlihat disalah satu Kecamatan yang padat penduduknya yakni di Kecamatan Gunung Meriah, ada beberapa gerai perusahaan tersebut berdiri dan baru-baru ini kembali dibuka satu gerai lagi tepatnya di Desa Tanah Bara.
Salah satu postingan warganet bernama @Mu’amar Khadafi dalam status Facebooknya mengatakan “Selamat atas menjamurnya Indomaret di Gunung Meriah, dan selamat berjuang warung, kios, toko tetangga ku,” ucapnya dalam caption tersebut.
Hal inipun mendapat berbagai tanggapan dari warganet lainnya seperti akun @Benny Saprima “Sedih Memang”, “Kmi pun singkil dengar2 mau di buat juga da Indomaret ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜,” ucap nama akun @Dara Saswita Lingga.
Dari sumber yang dihimpun VOA dari salah seorang peneliti atas nama Much Nasyiruddin mengatakan, Tumbuh pesatnya minimarket di wilayah pemukiman dengan jarak yang saling berdekatan berdampak bagi pedagang pedagang kelontong karena pedagang kelontong tidak mampu bersaing sehingga perlu ada peran Negara untuk mengaturnya.
Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang beretika, di dalam Islam yang di tekankan adalah pada prinsip dan etika yaitu harus adanya keadilan dan tidak saling merugikan satu sama lain. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi keberadaan Indomaret terhadap pedagang kelontong di Pasar Cuplik Kecamatan Sukoharjo dan menganalisa dampak tersebut dalam pandangan Islam.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh kesimpulan bahwa: mengenai dampak keberadaan Indomaret terhadap pendapatan pedagang kelontong di pasar Cuplik Kecamatan Sukoharjo bahwa adanya dampak negatif bagi pedagang yaitu mayoritas pedagang kelontong menyatakan penurunan pendapatan setelah adanya Indomaret hal tersebut terbukti dengan jumlah komoditas barang yang di beli semakin menurun.[Redaksi]