Jumlah kasus stunting di Aceh Singkil akhir tahun 2023. (Data EPPGBM)
VOA SINGKIL | Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah menetapkan target untuk menurunkan angka stunting menjadi 25,60% pada tahun 2023. Namun, data dari EPPGBM menunjukkan bahwa pada bulan Juli 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Singkil masih mencapai 15,30%.
Beranjak dari situ Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menargetkan angka stunting pada tahun 2024 mendatang turun ke angka 14 persen.
Hal ini sesuai penyampaian Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesmas Fandrik Eraliesa, saat dikonfirmasi VOA, Rabu 10 Januari 2024.
Fandrik menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menargetkan setidaknya pada 2024 ini angka stunting dapat menurun di angka 14 persen.
“Untuk persentase penurunan angka stunting di Aceh Singkil belum kita dapat pada akhir tahun 2023 ini, kita masih menunggu rilis hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI), namun target kita di tahun 2024 turun di angka 14 persen,” ucap Fandrik.
Menurut Fandrik, hingga akhir tahun 2023 di 11 Kecamatan sesuai data EPPGBM jumlah kasus stunting di angka 1151, Wasting 300 kasus, dan Underweigth di angka 807 kasus.
“Jumlah per Desember 2023, ada 1151 kasus stunting, wasting (gizi kurang) 300 kasus dan Underweigth (berat badan kurang) di 807 kasus,” tutur Fandrik.
“Tentunya, dengan berbagai macam cara kita telah melakukan penekanan stunting di Aceh Singkil dan upaya itu sudah maksimal. Kita optimis setelah data dari SSGI nanti sudah rilis jumlah persentase kita berkurang, imbuhnya.***