VOA Aceh Singkil– Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis, di dampingi unsur Forkopimda, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Kuatno, Kadis Pangan, Abd Haris, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab, Faisal, Camat Singkil Utara, Asnaldi, dan Kabag Protokol Dan Komunikasi Pimpinan, Abdul rahman, melakukan panen cabai dilokasi Demplot Dinas TPHP Desa Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara bersama kelompok tani Sadar. Selasa, (21/122022).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Kuatno mengatakan bahwa ini merupakan panen cabai perdana yang dilakukan di kebun masyarakat yang tanahnya milik Pemda yang digunakan untuk bercocok tanam.
“Cabai yang dipanen hari ini milik kelompok tani Sadar Diri yang belokasi di Kecamatan Singkil Utara memanfaatkan lahan milik Pemerintah Daerah,” ucap Kuatno.
Tanah ini dikelola oleh Wak Mulio sebagai ketua kelompok dan pada kesempatan ini dapat dipanen hari ini berjumlah 1.500 batang dari 5.000 batang yang sudah ditanam dengan taksiran mendapatkan 150 Kilogram, ujarnya.
Kuatno melanjutkan, bahwa lahan pemerintah yang selama ini tidak digunakan, sehingga pihak Dinas mencoba membina masyarakat yang ingin bercocok tanam salah satunya tanaman cabai sebagai upaya untuk menjaga kestabilan ketahanan pangan di Kabupaten Aceh Singkil.
“Lahan pemerintah yang tidak terpakai ini sengaja dipinjamkan kepada petani masyarakat untuk menanam cabai sebagai salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan dan ketersediaan stok cabe di Aceh Singkil,” tuturnya.
Sementara itu Abdul Haris juga melaporkan jumlah kebutuhan cabai di Kabupaten Aceh Singkil setiap bulannya yang mencapai 13 ton.
“Aceh Singkil membutuhkan 13 Ton cabe setiap bulannya yang harus disiapkan oleh pasar,” terangnya.
Disisi lain, Pj Bupati Aceh Singkil dalam arahannya menyampaikan bahwa panen cabe yang dilakukan pada hari ini dalam kontek menjaga inflasi apalagi menghadapi Perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kontek kegiatan kita pada hari ini dalam upaya menjaga inflasi, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru dimana akan diprediksi terjadi kenaikan komsumsi bahan pangan dan pokok, salah satunya cabe,” kata Marthunis.
Inflasi ini erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan, karena jika tingkat inflasi tinggi maka pendapatan masyarakat akan terserap untuk membeli kebutuhan pokok tersebut.
Kita harus faham bahwa inflasi ini erat kaitannya dengan tingkat kemisikinan masyarakat, karena jika tingkat inflasi tinggi maka pendapatan masyarakat akan terpakai untuk membeli kebutuhan pokok yang harganya tentu mahal, padahal untuk hidup layak mereka harus juga membeli kebutuhan-kebutuhan primer lainnya, terang Marthunis.
Marthunis juga mengharapkan agar kebutuhan cabe di Aceh Singkil sebanyak 13 ton setiap bulannya dan ini harus bisa dipenuhi oleh pasar di Aceh Singkil.
“Untuk memenuhi kebutuhan cabai sebanyak 13 Ton perbulan sepanjang tahun maka kita harus membangun koordinasi. Lahan kita ada dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Selain itu harus juga ditingkatkan produktivitasnya dan diatur pola dan waktu tanam sehingga kita bisa menghasilkan cabai yang cukup untuk kebutuhan masyarakat sepanjang tahun dengan harga yang optimal bagi konsumen dan perani,” tuturnya.