VOA BANDA ACEH | Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Prof Mahfud MD mengadakan kegiatan diskusi ‘Tabrak Prof’ yang digelar di MZ Coffee di Banda Aceh, pada Rabu malam 31 Januari 2024, yang dimana kegiatan itu dihadiri sejumlah relawan, kaum milenial dan masyarakat.
Dalam diskusinya, Prof Mahfud menyebut tidak pernah mengatakan rakyat Aceh tidak tau terimakasih, “ketika Aceh terdampak Tsunami seluruh dunia membantu Aceh dan kenapa kita tidak membantu pengungsi,” jelasnya.
Selain itu, Mahfud menyebut Rohingya di tahun 2015 itu masyarakat Aceh dan seluruh Indonesia meminta untuk ditampung disini, tapi berjalannya waktu Aceh menjadi tempat transit perdagangan orang, mereka yang disini hanya sementara dan akan dikirim ke negaranya atau negara yang menandatangani konvensi PBB terkait status pengungsi, Pembiayaan mereka ditangani oleh PBB.
“Kita hanya menampung disini. Indonesia tidak menandatangani Konvensi terkait status pengungsi PBB tersebut,” tuturnya.
“Jasanya Aceh untuk Indonesia ini sangat besar, ketika Indonesia baru merdeka rakyat Aceh memberikan pesawat pertama yang dimiliki oleh Aceh yang sekarang menjadi perusahaan Garuda,” sambungnya.
“Indonesia tidak boleh lupa dengan rakyat Aceh yang Nasionalis, insyaallah rakyat Aceh tidak akan ditipu lagi oleh pemerintah pusat. Ada pepatah yang mengatakan apabila rakyat Aceh tidak memiliki uang lagi untuk Indonesia akan kita jual tanah kuburan kita untuk Indonesia,” tuturnya lagi.
Terkait Aceh merasa ditipu oleh pemerintah pusat, Mahfud MD menyampaikan, mengenai hak Aceh itu sudah diserahkan kepada Aceh sendiri berupa daerah Otonomi Khusus
“Ada 4 daerah di Indonesia (Aceh, Jakarta, Papua dan Yogyakarta) yang menerima dana Otsus, kenapa Aceh menerima Otsus itu karena Aceh itu sejak dulu rasa nasionalismenya tinggi,” tuturnya.
Selain itu, Mahfud juga mengucapakan banyak terimakasih kepada rakyat aceh yang di mana tetap menjalin hubungan yang solid dengan pemerintah.
Tidak lupa pula, Mahfud juga berterimakasih kepada warga yahg hadir disini dan menyampaikan aspirasi, menurutnya ini akan didengar di seluruh masyarakat Indonesia, “Untuk itu mari kita menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Aceh betul-betul cinta Indonesia karena para pemuda Aceh hafal dan bisa menyanyikan lagu Indonesia pusaka dengan baik,” imbuhnya.***
Reporter Banda Aceh : Farid Ismullah