VOA Aceh– Banyaknya minat Mahasiswa-Mahasiswi Aceh saat ini menggandrungi Prodi Ilmu dibidang Ekspor Aktivis Aceh, Farid Ismullah mendorong seluruh Universitas di Provinsi Aceh lebih berperan aktif memberikan edukasi ekspor kepada Mahasiswa.
Hal ini menurut Farid, “Perdagangan adalah wujud nyata hubungan antar Negara. Jadi perdagangan internasional melibatkan juga diplomasi-diplomasi sebagai kepanjangan tangan dari kepentingan seluruh masyarakat Indonesia. Dan ini bukan hanya tugas pemerintah, seluruh elemen bangsa, termasuk para mahasiswa juga punya kewajiban untuk menjadi Duta dalam dunia perdagangan,” ucap Farid. Rabu (08/03/2023).
Farid melanjutkan, Sejak 3 tahun lalu, peningkatan minat para Mahasiwa di beberapa Universitas di Provinsi Aceh, ketarikan Mahasiswa terhadap keilmuan di bidang ekspor patut diapresiasi.
“Perlu kita beri apresiasi, dimana saat ini kaum muda saat memilih jurusan banyak sekali menggandrungi Prodi Ilmu dibidang Ekspor,” kata Farid.
Pun, Sejalan dengan program Kampus Merdeka melalui program Sekolah Ekspor, Dengan 223 perguruan tinggi mulai dari Aceh hingga Papua.
Sekolah Ekspor telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Indonesia untuk menyukseskan program Kampus Merdeka. Jadi, mahasiswa dari perguruan tinggi dan pendidikan vokasi bisa belajar ekspor di Sekolah Ekspor.
Kandidat Sekolah Ekspor adalah Mahasiswa D4 atau S1, minimal semester 5, dan mendapat persetujuan konversi Satuan Kredit Semester (SKS) dari kampus. Jurusan tidak menjadi hal yang dipertimbangkan karena ekspor dan optimalisasi teknologi digital bisa dilakukan oleh Mahasiswa dari semua jurusan, tuturnya.
Sejauh Mahasiswa mempunyai niat dan keinginan untuk terus belajar, bisa belajar ekspor di Sekolah Ekspor, mitranya Kemdikbudristek Indonesia. Mahasiswa dari Kampus yang bernaung di bawah Kemdikbudristek boleh mengikuti Program Sekolah Ekspor.
Untuk memperoleh ilmu baru khususnya mengenai ekspor yang sebelumnya belum pernah dapatkan di kampus dan dapat menumbuhkan jiwa menjadi seorang eksportir. Sehingga dengan bertambahnya ilmu tersebut di harapkan dapat bermanfaat bagi mahasiwa dan orang lain di kemudian hari, tukasnya.
“Banyak sekali peluang pengembangan diri dan karir di bidang Ekspor dan Impor, khususnya bagi Mahasiswa, Namun, perlu disadari bahwa menjadi eksportir muda tidak bisa didapatkan secara instan. Eksportir muda perlu memiliki komitmen, pengetahuan, etos bisnis, keterampilan yang mumpuni, dan menguasai teknologi digital di era perdagangan yang serba Online,” tuturnya.
Koresponden| Farid Ismullah/Aktivis Aceh