VOA Aceh Singkil– Diduga tidak mendapatkan tiket saat hendak menyeberang via Pelabuhan Singkil Jenazah seorang warga Nias atas nama Sitina Laia (73) yang berdomisili di PT Delima Makmur Kecamatan Danau Paris, harus menyeberang via Pelabuhan Sibolga. Ketua DPC HIMNI Aceh Singkil Boalasokhi Waruwu luapkan kekecewaannya.
Boalasokhi mengatakan, kecewa atas pelayanan Pelabuhan Singkil yang tidak memberi akses keberangkatan jenazah tersebut via Singkil menuju Nias yang dimana alasan pihak Pelabuhan Tiket sudah habis terjual.
“Saya kecewa dengan pelayanan pihak Pelabunan Singkil dimana Jenazah tidak bisa berangkat ke Nias karena dengan alasan tiket habis atau sudah di Boking sejak tiga hari kebelakang, padahal ini bersifat urgen, dan kami harus memberangkatkan jenazah tersebut via Sibolga,” ucap Boalasokhi. Rabu (31/05/2023).
Hal ini tentu membuat kami kecewa, terlebih Jenazah ini harus segera diberangkatkan ke kampung halamannya ke Nias Tengah.
Kami berharap hal serupa jangan terulang lagi, cukup kejadian ini dijadikan pelajaran, imbuhnya.
Sementara itu Fadli, Sahbandar Pembantu Pelabuhan Singkil kepada VOA mengatakan bahwa setiap masalah urgency pasti diprioritaskan apalagi menyangkut persoalan mendesak.
“Kami tidak pernah menghalang-halangi atau tidak mengizinkan hal yang bersipat urgen, termasuk Jenazah yang mau diberangkatkan ke Nias, namun pihak Ambulans meminta mereka harus PP, padahal kewenangan kami hanya di Pelabuhan Singkil saja, kalau di Nias kan lain lagi pengurusannya,” ujar Fadli.
Lebih jelasnya Fadli menyebutkan, apabila bersipat emergency tidak mendapat tiket maka dapat kita upayakan secara manual dan itu kita diprioritaskan, namun menurut informasi dari tim disini sudah oke, namun pihak pembawa mobil meminta Pulang Pergi, kita kan hanya mengurusi keberangkatan di Pelabuhan Singkil.
“Pada intinya kita disini tidak ada menahan, problemnya saat mau balik nanti dari sana tidak ada tiket lagi, menurut informasi disana tiket sudah habis. Selain itu pihak dari mereka mengatakan hal itu tidak emergency lagi karena saat balik ambulansnya sudah kosong,” tuturnya.
Selain itu, pihak keluarga pembawa Jenazah tidak menghubungi kami, hanya ke loket saja, makanya kami tidak tahu adanya kejadian tersebut.
“Kalau persoalan disini tidak ada masalah, hanya disana saja yang kami tidak tahu, kedepan kalau ada bersipat emergency pasti kita prioritaskan, seperti contoh, ada kemarin orang meninggal padahal masih diperjalanan karena sudah menghubungi langsung kita follow up dan pihak Kapal kita suruh tunggukan,” jelas Fadli. | Redaksi.