VOA.com– Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki serahkan penghargaan Kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dalam hal tingkat vaksinasi PMK.
Penghargaan ini diterima oleh Sekda Aceh Singkil Azmi saat menghadiri Rapat Kerja Sekretaris Daerah se Aceh di Banda Aceh.
“Alhamdulillah Kabupaten Aceh Singkil mendapat juara terbaik tingkat vaksinasi PMK yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi para peternak hewan Kerbau, Lembu dll di Aceh Singkil,” ucap Azmi dalam rilis persnya. Jumat (18/08/2022).
Terimakasih banyak kami ucapkan kepada Bapak Pj Gubernur, Pj Bupati Aceh Singkil dan tidak ketinggalan instansi terkait, sehingga Aceh Singkil mendapat penghargaan.
Seperti kita ketahui bahwa virus PMK meski tak berbahaya bagi manusia, namun sangat menular ke hewan hewan jenis lainya dan ini sangat merugikan para peternak, ujar Azmi.
Penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.
Hal senada juga disampikan oleh pakar virologi molekuler FKH UGM, Prof. Dr. drh. Aris Haryanto, yang menjelaskan bahwa virus penyebab PMK dapat bertahan di luar tubuh hewan penderita selama 2 minggu, tahan berbulan-bulan dalam semen, epitel, kelenjar limfa, dan makanan produk asal hewan serta olahannya.
Ombudsman RI mengungkapkan, penyakit mulut dan kuku (PMK) sebenarnya sudah masuk kembali ke Indonesia sejak tahun 2015. Dimana, sebelumnya Indonesia sudah dinyatakan bebas PMK pada tahun 1990 oleh OIE (World Organization for Animal Health).