VOA SINGKIL | Pelaksanaan Rumoh Gizi Gampong RGG atau Rumah Gizi Kampong (RGK) berdasarkan amanat Peraturan Gubernur Aceh nomor 14 tahun 2019 tentang Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting di Aceh.
Di mana Pemerintah Aceh terus mempergencar sisoalisasi pencegahan stunting dengan melakukan berbagai terobosan termasuk meluncurkan pembangunan Rumoh Gizi Gampong (RGG) di 23 kabupaten kota termasuk melaunching RGG kala itu di Tahun 2019.
Saat itu, Wakil Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraah Keluarga (TP PKK) Aceh, Dr Dyah Erti Idawati yang melaunching RGG tersebut di Lapang.
Hal itu dilakukan agar ke depan semua desa untuk tetap bisa mandiri dalam mencegah stunting di desa masing-masing termsuk mendirikan RGG dengan menggunakan dana desa, sehingga kedepan tidak ada lagi warga Aceh yang kerdil akibat kekurangan gizi.
Rumoh Gizi Gampong itu merupakan tempat penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil sebagai upaya memberantas stunting.
Namun, RGG atau RGK ini belum maksimal dilakukan di Kabupaten Aceh Singkil, hal ini terlihat di beberapa kecamatan RGK hanya aktif sebagian.
Sebagai contoh di Kecamatan Gunung Meriah, dari 12 RGK yang aktif hanya empat kampong saja, padahal di kecamatan tersebut setidakny aada 25 kampong. Sedangkan di kecamatan singkil utara terdiri dari 7 kampong hanya satu yang aktif.
“Di kecamatan gunung meriah hanya 4 RGK yang aktif, sedang lainya tidak lagi, alasan kampong masalah anggaran,” ucap Yusliana M.KM, Kepala Puskeskamas kepada VOA. Sabtu 3 Februari 2024.
Sementara itu Kepala Puskesmas Singkil Utara, dr. Tri Patriyuni, M. Biomed menyebut hanya satu RGK di kecamatan itu yang aktif.
“RGG yang aktif kampong gosong telaga selatan sedangkan yang sudah terbentuk tapi tidak aktif yaitu gosong telaga utara dan telaga bakti,” kata Dr Yuyun biasa disapa menambahkan.***