VOA SINGKIL– Jauh sebelum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang seyogianya akan digelar pada November 2024 mendatang, pasangan duet Manik-Malau (Duo M) ini terlihat sangat mesra di beberapa kesempatan formal di Aceh Singkil.
Duo M adalah sebutan dua tokoh Kabupaten Aceh Singkil yang tidak perlu diperkenalkan lagi, mengingat sepak terjang keduanya sudah barang tentu di ketahui khalayak ramai.
Keduanya sama sama per pendidikan sarjana hukum, akan tetapi berbeda karier dimana Safriadi Oyon dikenal pengusaha sukses juga masuk di kancah politik dan masih menduduki jabatan wakil ketua DPRK Kabupaten Aceh Singkil, sedang H Hamzah Sulaiman meniti karir sebagai penegak hukum yang sudah tidak diragukan lagi di mana ia adalah mantan Ketua PN Singkil periode tahun 2018-2022 juga mantan Ketua PN Simeulue 2015-2018 kariernya boleh dikatakan semakin mentereng sekarang menjadi Hakim PN Banda Aceh kelas 1 (Satu) beliau juga dipercaya memegang perkara Tipikor sebagai Ketua Majelis Hakimnya, selain itu ia sangatlah menarik orangnya sederhana, ramah dan bersahabat serta suka membantu masyarakat.
Sedangkan untuk H Oyon selain pengusaha sukses juga kariernya di politik boleh dikatakan cukup bagus di mana ia pernah menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil periode 2012-2017 dan hingga kini aktif sebagai wakil ketua DPRK Aceh Singkil dari Partai Nanggroe Aceh.
Tampil kompak menggunakan baju Koko berwarna putih dengan memakai celana hitam, keduanya terlihat duduk dan santai mengobrol di sela-sela acara kunjungan UAS ke Aceh Singkil tepatnya pada saat memperingati sewindu Haul Allahyarham Abuya Baihaqi atau lebih dikenal dengan nama Abuya Batu Korong.
Dalam kesempatan itu Hamzah Sulaiman Malau Ketua Pengadilan di Banda Aceh yang asli putra daerah kelahiran Simpang Kanan tersebut kepada VOA mengatakan keinginannya sebagai putra daerah ingin membangun Aceh Singkil yang lebih baik lagi.
“Saya bersama pak Oyon selaku putra daerah tentunya ingin mewakafkan diri untuk kepentingan masyarakat serta dapat membangun Aceh Singkil yang lebih baik lagi kedepannya, doakan niat baik kami ini agar dapat terwujud,” ucap Hamzah.
“Belum lengkap rasanya pengabdian ini bila belum bisa berbuat untuk daerah yang kita cintai syekh Abdurrauf As-Singkily ini secara nyata, saya tentu memiliki tanggung jawab sebagai putra daerah, terlebih dengan situasional yang dihadapi Aceh Singkil saat ini yang masih menyandang gelar termiskin dan tertinggal,” tuturnya.
“In sha Allah pada kontestasi Pemilu Serentak pada tahun 2024 mendatang kita siap melangkah bersama bersama pak Oyon menjadikan Aceh Singkil yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tutupnya. | Redaksi.