Ket poto: Iskandar Senior Manager bersama staf saat menjengkuk korban penganiyaan di RSUD Aceh Singkil.
VOA SINGKIL– Bentuk rasa peduli terhadap sesama, pimpinan bersama staf karyawan kumpul donasi untuk korban pembacokkan yang dilakukan seorang suami SDB (57) terhadap istrinya SB (40) di area perkebunan PT Nafasindo, tepatnya di regional II Desa Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil beberapa hari yang lalu.
Para petinggi perusahaan PT Nafasindo tersebut juga didampingi istri dan pengurus koperasi perusahaan langsung menjenguk kedalam ruangan korban KDRT tersebut dan mendengarkan curahan hati si korban.
“Alhamdulillah hari ini kita bersama rombongan meluangkan waktu untuk menjenguk Ibu SB yang kini terbaring akibat mengalami penganiayaan dan menyerahkan sedikit bantuan yang kita kumpulkan dari seluruh staf dan karyawan PT Nafasindo,” ucap Iskandar Senior Manager PT Nafasindo pada Rabu 26 Juli 2023.
Iskandar menjelaskan SB tersebut adalah salah seorang pekerja harian lepas di perusahaan tersebut, meski bukan karyawan tetap. perusahaan tetap berkomitmen membantu.
“Beliau bukan karyawan tetap perusahaan, namun ini menyangkut masalah moral dan persaudaraan sehingga kita mengambil inisiatif mengumpulkan dana untuk diserahkan kepada Ibu SB, dan alhamdulillah terkumpul dana sebesar Rp. 8 Juta, dari Koperasi perusahaan Rp. 2 Juta dan dari Ibu-ibu persatuan di perusahaan sebesar Rp. 2 Juta,” ujarnya.
“Tentunya kita sangat perihatin terhadap kondisi Ibu SB yang mengalami kekerasan tersebut, apalagi kita dengar katanya seluruh biaya perawatan beliau tidak ditanggung BPJS karena korban kekerasan, padahal kita ketahui kondisi ekonominya sangat-sangat serba kekurangan,” tutur Iskandar melanjutkan.
“Mungkin, dari sedikit dana yang kita kumpulkan tersebut dapat mengurangi beban Ibu SB. Dan kami doakan semoga beliau lekas sembuh,” imbuhnya.
Sementara itu SB mengucapkan ribuan terimakasih terhadap PT Nafasindo yang telah membantu dirinya.
“Saya ucapkan ribuan terimakasih atas bantuannya, hanya Allah SWT lah yang dapat membalas semua niat tulus bapak dan ibu semua, terutama kepedulian perusahaan terhadap dirinya padahal bukan karyawan tetap,” kata SB dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kesempatan itu, SB mengatakan bahwa dirinya mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh, yang lebih parah yakni pada bagian telinga dan jari tangan yang nyaris putus.
“Saya dianiaya saat sedang mengambil air, disitu saya sempat mengelak. Namun naas telinga, tangan dan beberapa anggota tubuh saya mengalami luka yang paling parah di bagian telinga dan tangan kanan,” ujar SB yang terlihat masih shock.
Di sisi lain, anak korban KB mengatakan masih fokus perawatan ibunya, dan belum memikirkan lebih lanjut kasus tersebut.
“Kini kami masih fokus untuk pemulihan emak saya, mengenai kelanjutan kasus yang melibatkan ayah kami ini, kami serahkan saja kepada pihak berwajib untuk proses lebih lanjut,” imbuhnya.
Seperti kita ketahui beberapa hari yang lalu sempat viral kasus pengnaiayaan berat yang melibatkan sepasang suami istri. Di mana si suami inisial SDB membacok istrinya SB saat sedang bekerja sebagai buruh harian lepas di PT Nafasindo.
SDB dan SB ini sudah menetap di Desa Ketapang Indah sejak 2011, mereka hidup berpindah-pindah (merantau), diketahui sebelum kejadian mereka telah pisang ranjang selama dua bulan, si SB meninggalkan kediamannya di area GOR dan tinggal bersama anak sulungnya akibat cekcok dengan SDB sebelum naas itu terjadi.
SDB sempat buron selama dua hari setelah melakukan pembacokkan, namun karena kejelian intelijensi dan komitmen Kapolres Aceh Singkil selang dua hari pelaku dapat diamankan di Desa Suka Makmur tanpa perlawanan. | Redaksi.