VOA BANDA ACEH | Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan bertemu Ketua BEM USK saat selesai kampanye akbar di belantaran Stadion H Dimurthala, Lampineung, Kota Banda Aceh, pada Sabtu 27 Januari 2024.
Presiden Mahasiswa USK M. Habil Fasya mengatakan, akan menyerahkan sebuah buku kepada calon presiden indonesia saat kampanye selesai, Ide pertama penyusunan buku ini diinisiasi dari Presiden Mahasiswa USK kepada pengurus BEM USK dan penyusunannya dilakukan oleh Kementerian Politik Hukum dan Keamanan BEM USK 2023.
“Awalnya kami memberikat surat undangan ketiga calon presiden RI untuk adu gagasan dengan mahasiswa di kampus USK, surat BEM USK antar ke tiap Timses wilayah aceh,” ucap Fasya.
Lanjutnya, Buku diserahkan untuk ketiga Calon Presiden RI, dengan tujuan awal, ketiga calon yang ke aceh datang ke kampus USK untuk beradu gagasan dengan mahasiswa.
“buku telah diserahkan kepada calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan kami menunggu kedatangan bapak prabowo dan juga pak ganjar untuk kami berikan buku tersebut,” ujarnya.
BEM USK berharap agar buku tersebut dapat dibaca oleh calon presiden Indonesia kedepannya sehingga dapat lebih memahami permasalahan-permasalahan yang ada di Aceh dengan tujuan agar dapat menjadi pedoman dalam pengambilan kebijakan kedepan apabila terpilih untuk memimpin Indonesia 5 tahun kedepan.
Ada beberapa hal yang dibahas dalam buku tersebut, antara lain :
- ada permasalahan akan berakhirnya dana otonomi khusus Aceh yang akan segera berakhir pada tahun 2027, dalam pembahasan ini para calon presiden diajak untuk memikirkan bagaimana nasib rakyat Aceh kalau dana otonomi khusus Aceh berakhir.
- mengenai gesekan-gesekan sosial yang timbul akibat lambatnya keputusan pemerintah terkait para pengungsi Rohingya, disini para calon presiden apabila terpilih nanti diharapkan untuk dapat segera mengambil keputusan yang tegas guna mencegah gesekan-gesekan sosial yang lebih besar ditengah-tengah masyarakat tanpa mengesampingkan unsur kemanusiaan.
- mengenai maraknya peredaran gelap narkotika di Aceh yang sudah memperihatinkan, disini BEM USK meminta kepada para calon presiden agar ketika terpilih nantinya lebih memperhatikan penanganan peredaran gelap narkotika di Aceh.
- tidak berkembangnya sektor industri yang kuat di Aceh yang menjadi salah satu faktor penyebab minimnya pertumbuhan ekonomi hingga berpengaruh kepada angka pengangguran di Aceh.
Selain itu menurut Fasya, terdapat pembahasan permasalahan-permasalahan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah yang secara umum meliputi permasalahan pendidikan, ekonomi, lingkungan hingga kesehatan di Aceh,” imbuhnya.***
Reporter Banda Aceh : Farid Ismullah