VOA Banda Aceh– Adanya aktivitas illegal logging di hutan Lindung Ulu Masen seperti penebangan pembukaan hutan, Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza angkat bicara.
Dimana akhir-akhir ini sering terjadi konflik satwa dengan manusia di provinsi aceh, tentu tidak ada yang meninginkan konflik tersebut, namun hal itu terjadi akibat perambahan hutan dan pembukan hutan secara ilegal dimana di dalamnya terdapat pakan bagi satwa liar.
Misalnya seperti konflik satwa gajah (Elephas maximus) dengan manusia yang terjadi di Kabupaten Aceh Jaya bukan tanpa sebab, akibat berkurangan nya makanan pakan bagi para satwa memicu kemarahan dari satwa-satwa yang berada di wilyah konservasi maupun di kawasan hutan lindung, bahkan para satwa tersebut berani turun ke perkebunan warga bahkan ke pemukiman warga.
Kepada reporter VOA Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Gunawan Alza mengatakan, penebangan dan pembukaan hutan akan berpengaruh terhadap habitat satwa liar, yang akan memicu interaksi negatif antara satwa dengan manusia.
“Adanya aktivitas penebangan dan pembukaan hutan akan berpengsruh terhadap habitat satwa liar, Selain terbukanya tutupan sebagai tempat berlindung bagi satwa liar, juga berpengaruh terhadap keberadaan pakan satwa liar tersebut,” ucap Gunawan. Sabtu (09/04/2023).
Lanjutnya, beberapa daerah di Aceh yang kerap terjadi konflik gajah dengan manusia. Seperti Kabupaten Pidie, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, hingga Aceh Selatan. Namun kelompok kawanan gajah paling besar berada di wilayah Pidie.
“Seperti terjadi pada kebun warga di Desa Sabet Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya telah di rusak oleh sekelompok satwa gajah, mereka memasuki kebun warga untuk mencari makanan atau pakan,” ujarnya.
Pembalakan liar juga masih terus terjadi bahkan semakin marak di dalam kawasan hutan lindung ulu masem untuk di ketahui, kawasan Hutan Lindung Ulu Masen merupakan perpaduan hutan dataran rendah dan dataran tinggi seluas 738.856 hektar yang membentang di lima kabupaten Yaitu Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie, dan Pidie Jaya.
Reporter| Farid Ismullah