VOA Aceh Singkil– Meski berada ditengah-tengah pusat Kota, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah As-Singkili, kurang disorot dan perlu dukungan Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.
Tidak seperti Ponpes di Kecamatan lain, Pondok Pesantren yang didirikan oleh Ali Hasmi biasa disapa Buya Tomi salah seorang tokoh masyarakat dan pernah menjadi anggota Dewan ini masih kekurangan sarana dan prasarana yang memadai bagi santi dan satriwatinya.
“Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah As-Singkili saat ini memiliki 80 santriwan dan santriwati, dimana kini membutuhkan 4 ruangan kelas belajar (RKB), karena ruangannya yang ada belum memenuhi standard disebut sebagai sebuah Pokndok Pesantren,” ucap Buya Tomi kepada reporter VOA. Jumat (20/01/2023).
Lanjutnya, berada ditengah-tengah bangunan megah milik pemerintah, Ponpes ini sangat perlu diperhatikan baik dari Pejabat Bupati maupun dari anggota DPRK.
Selain itu Buya Hasmi juga menyampaikan, bahwa Ponpes ini membutuhkan bangunan asrama Putri, karena kondisi asrama santriwati sekarang sebuah bangunan berdiameter 7×5 meter, dengan material berbahan kayu, dimana posisinya berlokasi berada diatas kolam, yang berasa kurang elok dipandang mata bila kita terus membiarkannya seperti ini, ujar Buya Tomi melanjutkan.
Kami berharap kepada PJ Bupati dan juga kepada para anggota DPRK sudi kiranya atau bersama sama menanggapi upaya pembangunan 4 RKB dan asrama Putri di pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah As Singkili, agar kami dapat menjalankan Visi mencerdaskan generasi muda Aceh Singkil kedepan, pintanya.
Sebagai perbandingan di Kota Subulussalam keberpihakan Pemerintah Kotanya terhadap Pesantren yang ada di wilayah itu cukup kuat dan mereka menjadikan Pesantren sebagai landmark tersendiri sebagai tujuan belajar yang ideal untuk para santri yang datang dari berbagai daerah.
Jika kebutuhan itu terpenuhi maka para calon Santri yang akan datang tentunya merasa bersemangat dan antusias menimba ilmu agama Islam di Pesantren, dikarenakan telah tercapainya kualitas pembangunan Pesantren yang memadai.
“Sekarang kita memang memiliki 2 unit RKB, akan tetapi ruangan arah selatan kondisinya belum terpasang jendela, untuk menutupinya kami hanya gunakan spanduk bekas, dan dengan lantai yang belum di cor, sehingga hanya bisa digunakan seadanya, untuk itu kami ingin pengajuan ini jadi bahan pertimbangan bagi para petinggi di Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil,” imbuhnya.
Reporter| Irfan Sury