VOA SINGKIL | DP3AP2KB Aceh Singkil terus galakan dampak stunting pada anak, hal ini dilakukan agar orang tua di aceh singkil peka akan bahaya tersebut dan dampak negatifnya pada anak dibawah dua tahun.
Hingga saat ini, tercatat masih banyak anak di aceh singkil yang mengalami stunting, bila tak ditekan dan disosialisasikan tentu akan terus bertambah.
Tanpa rasa lelah, DP3AP2KB Aceh Singkil terus-terusan mensosialiasikan bahaya stunting dengan meggandeng semua pihak baik dari kesehatan maupun instansi vertikal lainnya.
Kepada VOA, Kepala Dinas P3AP2KB Aceh Singkil Hj. Rumadan menjelaskan, setidaknya di beberapa kecamatan masih menjadi locus stunting, hal ini terjadi akibat beberapa faktor seperti faktor ekonomi keluarga si baduta.
“Tentunya kita terus berupaya semaksimal mungkin dalam menekan angka stunting di aceh singkil, ekonomi keluarga Baduta yang menjadi faktor utama sehingga penurunannya begitu lamban,” ucap Rumadan. Jumat 23 Februari 2024.
Perlu diketahui, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
“Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Menurut Rumadan, biasanya stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
- Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat.
- Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk.
- Pubertas yang lambat.
- Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya.
- Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya.
Rumadan menyebut, Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.
Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius, imbuhnya.***