Judul Penelitian : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENGGAMBAR PADA MATA PELAJARAN TEMATIK (B.INDO, PPKN, DAN SBDP) SISWA KELAS 1 SD NEGERI GUNUNG BAKTI
(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas I SD Negeri Gunung Bakti).
Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang di teliti secara langsung di kelas 1 (Satu).
Sekolah Dasar NegerI Gunung Bakti Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, adapun mata pelajaran yang di ajarakan yaitu tematik (Bahasa Indonesia, PPKN dan SBDP).
Adapun materi yang di ajarkan yaitu mengenai Tema 5 Pengalamanku Sub Tema 4 Pengaman yang berharga dari hasil yang di teliti bahwanya banyak para siswa siswi yang tidak bisa menggambar dengan sempurna adapun persentase siswa yang tidak bisa menggambar dengan sempurna dari 20 orang siswa ada 6 orang siswa (30 %) dari 20 siswa yang tidak bisa menggambar, hal ini menunjukkan kemampuan dalam menggambar siswa Kelas 1 (Satu) Sekoah Dasar Negeri Gunung Bakti
sangatlah di bawah rata-rata, adapun Penelitian ini di lakukan dalam dua siklus yang berbeda.
Adapun tidakan siklus pertama di laksankan selama satu kali pertemuan 35 Jp di Mulai
Sejak Tanggal 02 Maret 2024, pada siklus yang pertama ini guru melakukan observasi terkait kemahiran siswa dalam menggambar suatu objek Gunung dengan menggambar kan contoh gambar di papan tulis yang kemudian di ikuti oleh para siswa/siswi tersebut, Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi data awal.
Hasil pencatatan menunjukkan bahwa dari dari siswa kelas I sebanyak 20 siswa terdapat 4 siswa atau 20 % yang masih belum bisa menggambar dengan yang telah di ajarkan dan di berikan contoh di papan tulis, apabila kita melihat gambar yang di contohkan di papan tulis sangat lah mudah oleh siswa tahun ajaran 2022/2023 namun di Siswa Tahun ajaran 2023/2024 mereka agak sulit memahami dalam menggambar.
Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan terhadap proses belajar mengajar di
Sekolah Dasar Negeri Gunung Bakti Kelas 1 (Satu) Sebnyak 20 Orang hanya 20 % siswa yang bisa menggabar secara baik hal yang membuat siswa tidak dapat menggambar secara baik di karenakan para siswa tidak terbiasa menggabar di rumah ataupun TK yang di mana rata-rata siswa yang masuk ke kelas 1 Sekolah dasar Negeri Gunung Bakti Hampir 30 % siswa-siswinya tidak mengenyem pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) ataupun PAUD hal ini lah yang di
duga oleh peneliti penyebab kenapa para siswa kelas 1 (satu) SD Tersebut Belum Bisa dan Mampu Menggambar Secara Baik, di tambah tidak adanya dukungan belajar dari rumah.
Apabila kita lihat dari siklus pertama bahwanya adanya peningkata sekitar 10 % dari 70% siswa yang bisa menggambar menjadi 80% lagi walaupun tidak meningkat secara siknifikan hal ini menjadi patokan pertam bahwanya siswa/i tersbut mampu dan bisa apabila di ajarkan secara perlahan maka oleh sebab itu perlunya di lanjutkan dengan dengan pertemuan siklus Kedua.
Menggat dari pertemua siklus pertam para siswa masih belum bisa meningkat secara
signifikan dalam menggambar maka di butuhkan pertemua pada siklus kedua yang di mana siklus ini guru harus membuat suatu metode yang menyenangkan sehingga siswa menarik minat belajar dalam menggar agar mereka bisa menggabar secara baik, dalam hal ini gur menyaipkan beberapa alat di anataranya Pinsil, Pewarna dan cangkang telur serta foto copy Gambar Apel yang belum di warnai dan belum di gambar secara utuh di karenakan gambar yang di berikan guru masih terputus-putus sehingga para siswa berkewajiban menyambuh gambar tersebut menjadi suatu gambar di anataranya Buah Apel dan jeruk, yang kemudian siswa menempelkan cangkang telur Kedalam Gambar yang telah di sambungkan oleh siswa telah menjadi objek
gambar apel dan jeruk setelah menempelkan cangkang telur siswa di ajarkan mewarnai sesuai dengan gambar buah-buhan tersebut.
Dari analisis hasil pertemuan siklus kedua ini menunjukankan adanya perubahan yang
sangat signifikan yang di bahwa siswa sangat senang menggambar dengan metode bermain
sambil belajar, setelah melakuakan praktik sambung gambar tersebut siswa yang sebulumnya tidak bisa menggambar dengan baik saat ini siswa terbut telah bisa menggabar secara baik, Dari analisis hasil test pada siklus 2 ini diketahui bahwa nilai rata-rata siswa adalah 80 s/d 70 dan siswa yang memperoleh nilai di bawah batas KKM sebanyak 6 siswa atau 30%.
Pembelajaran Menggambar dengan mata pelajaran tematik SBDP Semakin Meningkat. Hal tersebut terbukti nilai Menggambar permulaan siswa dari sebelum tindakan sampai pelaksanaan siklus 2 terus meningkat, dan nilai rata-rata kelas pun naik. Semula sebelum tindakan, nilai Menggambar dengan materi Sambunggambar kelasnya hanya 60 s/d 41.
Setelah diadakan tindakan, yaitu mengajar dengan menggunakan media
Sambunggambar, pada siklus 2 nilai rata-ratanya naik menjadi 80 s/d 70. Maka, tidak
dilanjutkan ke siklus 3 karena sudah mencapai 80 s/d 70 maka nilai rata-rata siswa di atas KKM yang telah di tentukan, apabila telah menjapai batas nilai maksimal maka siswa di anggap telah mampu dalam peningkatan mutu pembelajaran.
Pada Penelitian ini siswa telah mampu menggambar secara baik dan mampu menerapkan bahan ajar guru dengan sempurna, ini merupakan suatu pembelajaran yang di lakukan dengan metode belajar sambil bermian yang di mana anak-anak siswa yang duduk di bangku kelas (satu) masih senang bermain maka guru harus mampu memadukan keiginan siswa dengan penerapan pembelajaran agar hasil pembelajaran dan mengajar di kelas dapat tercapai dengan baik.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, memberkan masukkan bagi saya sendiri
secara khusus dan guru yang lainnya secara umum, guru merupakan seorang mentor yang harus dapat memahami karakter peserta didik guru harus mampu melakukan pendekatan secara persuasif sehingga anak dapat bekrmbang secara baik dalam melakuakn proses pembelajaran mengajar di dalam kelas.
Dengan refleksi ini saya dapat memahami kelemahan selam ni saat saya mengajar,
sehingga seorang guru termasuk saya sendiri tidak boleh mengajar secara keinginan saya sendiri harus memahmi terlebih dahulu karakter seorang sisw dan bisa melakukan pendekatan secara baik sehingga tidak akan terjadinya pembatas antara siswa dan guru, semoga kedepannya saya bisa melkuakan refleksi diri ini di setiap akhir semester gar dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan saya di saat saya mengajar di kelas.