VOA SINGKIL | Setelah sempatkan gegerkan masyarakat akan penemuan mayat yang tergantung di pohon cemara di Desa Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak, pada Jumat (16/08) sekitar pukul 15:00 WIB dalam keaadan telah membusuk pihak Kepolisian ungkap hasil visumnya.
Kepada VOA, Kapolres melalui Plt Kasatreskrim Polres Aceh Singkil M Sabri, MH menyebut, identitas mayat yang diperkirakan telah meninggal selama sepekan tersebut berinisial MK yang sempat dinyatakan hilang oleh keluarga sepekan sebelumnya.
“Identitas mayat tersebut adalah inisial MK, hal tersebut sesuai penuturan saudara korban inisial AD dan istri almarhum inisial TA. Dimana para saksi ini mengetahui dari pakaian terakhir yang di pakai oleh almarhum,” ucap Sabri. Minggu 18 Agustus 2024.
Sabri menyebut, dari hasil visum et repertum akibat kematian tersebut karena adanya jeratan di leher dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan lain di tubuh mayat tersebut.
“Tidak ada ditemukan tanda kekerasan ditubuh korban selain dari jeratan tali, jadi ini murni bunuh diri, selain itu di lokasi juga kita temukan sepasang sendal korban,” ujarnya.
Meskipun begitu, kata Sabri, penyidik Polres Aceh Singkil masih mendalami informasi dan keterangan dari pihak keluarga dan tetangga serta rekan kerja almarhum untuk dapat mengungkap motif almarhum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, tutur Sabri.
Sebelumnya dikabarkan Camat Kecamatan Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil inisial MK menghilang dan tanpa kabar sejak Jumat (09/08) dan sehari setelahnya pihak keluarga melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
Sepekan menghilang, ternyata MK ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia dengan kondisi tergantung di pohon cemara di belakang salah satu sekolah di desa tersebut.
Kondisi MK pada saat ditemukan begitu mengenaskan di mana tubuhnya sebagian telah membengkak dan mengeluarkan bau tak sedap.(***)