VOA JAKARTA | PT Unilever melalui merek Royco menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) melakukan upaya pencegahan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis pada anak atau stunting.
Direktur Nutrisi Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono mengatakan bahwa melalui kegiatan edukasi ‘Isi Piringku’ Demi Keluarga Masa Depan Sehat Penuh Maslahat, Unilever turut serta bersama-sama pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menekan angka stunting di Indonesia.
“Edukasi ‘Isi Piringku’ tertuang dalam program Royco Nutrimenu, di mana kami secara berkelanjutan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui inovasi dan edukasi dengan menyajikan hidangan lezat dan bergizi,” kata Amaryllis di Jakarta, Selasa.
Amaryllis mengatakan, masalah stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu menjadi perhatian bersama agar penurunan stunting nasional dapat dipercepat.
Ia menjelaskan, program Royco Nutrimenu memberikan pengetahuan nutrisi bagi keluarga, khususnya Ibu terkait menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bergizi seimbang.
Selain itu, juga memberikan pengetahuan tentang komposisi gizi seimbang kepada remaja putri sebagai calon ibu serta terhadap kesiapan pada seribu hari pertama setelah kelahiran.
“Para calon Ibu, Ibu muda dengan anak usia MPASI, hingga Ibu yang lebih dewasa membutuhkan pengetahuan nutrisi yang memadai untuk memainkan peran dalam membentuk keluarga yang lebih sehat,” katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, Royco Nutrimenu telah terlaksana sejak 2019 dan berhasil menjangkau 18 juta Ibu dan remaja putri, termasuk 900.000 santri, serta mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat bernutrisi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap agenda pemerintah, program Royco Nutrimenu semakin mempertajam dan memperluas jangkauan edukasinya ke perempuan di berbagai tahapan usia untuk mempersiapkan keluarga masa depan yang lebih sehat dan tercukupi kebutuhan gizinya.
Adapun kolaborasi bersama NU Care – LAZISNU dimaksudkan untuk menyasar perempuan lebih luas lagi hingga di tingkat akar rumput, termasuk Majelis Taklim dan pesantren.
Ia berharap, kolaborasi bersama pemangku kepentingan terkait turut berkontribusi dalam memberdayakan peranan perempuan untuk mengatasi permasalahan stunting mulai dari makanan.
“Semoga kolaborasi ini mampu memberdayakan peranan lebih banyak perempuan di berbagai usia untuk mengatasi permasalahan stunting melalui aneka hidangan lezat dan bergizi,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Perencanaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wahidin menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian Royco pada isu stunting.
Menurut dia, program ini sangat sejalan dengan strategi BKKBN dalam mengatasi masalah kekurangan gizi atau masalah stunting sejak beberapa tahun lalu.
“Program ini sangat ampuh dalam upaya meningkatkan pengetahuan gizi yang benar dan murah di tengah masyarakat. Jadi gizi itu tidak selalu harus makanan mahal, yang terpenting kita tahu jenis dan kandungan gizi yang sesuai kebutuhan,” kata Wahidin.(***)
Sumber: Antara