VOA Banda Aceh– Museum Tsunami adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan Tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang lalu.
Museum Tsunami Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda No 3, Gampongn Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Posisinya tidak jauh dari Masjid Baiturrahman, sekitar 11 menit jika kalian berjalan kaki dan 1 menit ketika mengendarai kendaraan bermotor serta bersebelahan dengan Kompleks Makam Belanda (Kerkhof).
Pada puasa ramadhan tahun ini terjadi penurunan berbeda dengan awal bulan Maret tahun 2023, jumlah wisman yang terdata kunjungan ke Museum Tsunami berjumlah total 2.489 orang. Sementara wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 56.206 orang.
Pergerakan wisatawan selama bulan ramadhan 1444 H, mengalami penurunan hingga 30 persen pada bulan April ini, seperti yang diungkapkan oleh seorang petugas satpam.
“Selama bulan ramadhan 1444 H ini mengalami penurunan kunjungan wisatwan 30 persen untuk idul fitri, Museum nanti tetap kita buka waktu lebaran, dan itu dimulai sejak lebaran ketiga, jam oprasionalnya pagi mulai pukul 09.00-11.30 WIB dan siang pukul 14.00-16.00 WIB,” Ucapnya satpam tersebut. Jumat (14/04/2023).
Seperti diketahui Museum Tsunami Aceh menjadi salah satu tempat wisata yang diserbu wisatawan lokal dan luar daerah pada libur lebaran Idul Fitri. Apalagi setelah pasca Pandemi Covid 19 berakhir.
Museum Tsunami Aceh tetap memberikan pelayanan kepada wisatawan yang berwisata ke ibu kota Provinsi Aceh itu selama libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah dan cuti bersama mendatang, ujarnya.
Dalam meningkatkan kunjungan, Pemerintah Aceh terus menguatkan tiga komponen dasar penguatan sektor pariwisata, yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Salah satunya dengan didukung adanya penerbangan internasional dari Aceh-Kuala Lumpur dan Aceh-Penang.
Reporter| Faris Ismullah