VOA SINGKIL | Luar biasa satu lagi buku Sadri Ondang Jaya berjudul “Menembus Derita Menggapai Asa (MDMA) Kisah Inspiratif Menuntut Ilmu di 3 Negeri” telah dilaunching, Senin (12/8/2024) lalu di Banda Aceh.
Di mana kabar ini di dapat VOA langsung dari penulisnya yakni Sadri Ondang Jaya yang juga Sekretaris PD IWO Aceh Singkil, pada Jumat (16/8/2024).
“Benar buku saya yang diterbitkan Bandar Publishing Banda Aceh telah diluncurkan ke publik 12 Agustus 2024. Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-55 saya. Ini adalah kado istimewa milad saya,” ucap Sadri yang juga berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah kejuruan di Aceh Singkil.
Kemudian, kado istimewa itu kata Sadri lagi, akan dipersembahkannya pada publik sebagai bacaan dan penambah khazanah ilmu pengetahuan.
SOJ begitu ia kerap disapa, memaparkan, buku bercoper merah menyala setebal XII + 336 halaman, isinya mengisahkan perjalanan hidupnya.
Baik semenjak lahir, menuntut ilmu, hingga hingga meraih sarjana dan menikah dengan gadis Banda Aceh pujaannya.
Selain itu, jelas wartawan Acehtrend.com ini, isi buku juga menyajikan sekelumit aktivitas SOJ ketika di tanah kelahiran Gosong Telaga, saat di Singkil, Tapaktuan, dan Banda Aceh.
“Keromantisan, ketegaran, penderitaan, dinamika dan kronika saat cari uang untuk menopang hidup dan kehidupan tersaji dalam buku ini,” ungkap Sadri.
Setelah dikuliti, buku ini secara gamblang diungkapkan tentang persahabatan, pengabdian, kegemarannya pada literasi hingga pemikiran egaliter dan moderatnya.
Rupanya, sewaktu jadi mahasiswa, Sadri Ondang Jaya, termasuk laki-laki “lasak”.
Ia pernah aktif di organisasi intra kampus, seperti senat mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pers dan menjadi reporter Warta Unsyiah.
Pernah pula bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Banda Aceh dan Komisariat FKIP Unsyiah, dan di Gerakan Pemuda Anshor.
Anak nelayan dan moge ikan di Gosong Telaga yang kerap menulis dan dedengkot berbagai organisasi, rupanya pernah tinggal di Banda Aceh.
Di Ibukota Provinsi Aceh itu, ia buka jualan kelontong di Jalan Cumi-Cumi, Lamprit, Bandar Baru, Banda Aceh.
Selain itu, ia juga pernah menjadi redaktur di Tabloid Gema Baiturrahman, Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh saat kuliah di FKIP Universitas Syiah Kuala.
Kemudian menjadi wartawan Harian Serambi Indonesia, saat markasnya di Lamprit dan Jalan Malahayati km 6 Desa Baed, Aceh Besar sebelum dihantam gempa-tsunami.
Kisah-kisah perjalanan hidup dan aktivitas keseharian Sadri banyak didapati dalam buku autobiografi ini.
Serunya! Keberadaan, kisah dan kiprah Sadri Ondang Jaya itu, mendapat tanggapan (testimoni) dari guru, sahabat, kerabat dan sejawatnya.
Ada puluhan guru, sahabat kerabat, dan sejawat yang menorehkan tulisannya di bab spesial di buku ini.
Ada tulisan Prof Dr Tgk Damanhuri Basyir, Prof Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Dr Ir Tgk Basri A Bakar, dan Dr Muhazir Al-Fairusy.
Ada pula dari Tgk H Ameer Hamzah, Murizal Hamzah, Ihan Nurdin, H Kas Pani MPd, H Himi Hasballah SP, Drs Sayed Muhammad Husen, dan Tabrani Yunis.
Tak ketinggalan dari Pj Bupati Aceh Singkil Drs Azmi, MAP, Dr A Wahab Abdi, Abdul Muhri, Arkin, Hamdani Mulya, Husnil Edni SP, Irwan Syahputra Lubis, Jon Darmawan MPd, dan Syafriwal El-Pasisi.
Malah, dua orang gurunya DR H Fadjri Alihar dan Prof DR Teuku Rusli Yusuf MPd, memberikan kata pengantar dalam buku.
Banyak manfaatkan yang dipetik dari buku ini, di antaranya, tentang ketekunan, kegigihan, animo dan antusiasme Sadri dalam setiap aktivitas yang dilakukannya.
Selamat Milad ke-55 Sadri Ondang Jaya. Tetap berjaya.(***)