VOA SINGKIL | Menyikapi keluhan warga desa rantau gedang dengan aktivitas belajar mengajar jarang aktif bila kondisi hujan, Plt Kepala Disdikbud aceh singkil Sugiarto dan tim langsung melakukan peninjuan.
Dalam kunjungannya tersebut, Plt Kadisdikbud langsung bertemu dengan keuchik serta warga setempat dan sempat melakukan diskusi untuk mencari solusi.
“Alhamdulillah, setelah mendapatkan info tersebut besoknya kita langsung berkunjung ke desa rantau gedang dan bertemu dengan keuchik serta warga yang mengeluhkan proses belajar mengajar, di mana guru jarang hadir,” ucap Sugiarto. Kamis 22 Agustus 2024.
Sugiarto melanjutkan, dalam pertemuan itu diambilah dua opsi agar hal semacam itu tidak terulang kembali.
“Dari hasil pertemuan yang melibatkan dewan guru itu, kita mendapatkan dua opsi di mana pertama para guru akan diberi insentif sebesar Rp. 300 ribu perbulan bila terjadi banjir sebagai ongkos naik rakit dan yang kedua mengupayakan guru-guru asli desa bersangkutan yang mengajar di luar desa dikembalikan ke desa tersebut untuk mengajar,” ujarnya.
Menurut Sugiarto, opsi kedua tersebut telah ia sampaikan ke Kepala BKPSDM dan saat ini dalam tahap pendataan.
“Semoga apa yang kita rencanakan ini berjalan dengan baik, sehingga aktivitas belajar mengajar di UPTD SPF SDN Rantau Gedang kedepan tidak adalagi keluhan semacam ini,” pinta Sugiarto.
Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada warga yang telah menyampaikan kondisi aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut yang kurang aktif, sehingga pihak dinas bisa mengetahui serta sesegera mungkin mencarikan solusi.
Diketahui sebelumnya, salah seorang tokoh masyarakat desa rantau gedang mengeluhkan kondisi sekolah, di mana siswa siswi yang hadir tidak mendapatkan ilmu atau pelajaran karena guru jarang datang.
Hal ini acap kali terjadi, karena tenaga pendidik di sekolah tersebut beralasan hujan dan banjir. Yang menjadi korbannya yakni siswa siswi desa setempat yang tak menerima materi ajar.(***)