VOA SINGKIL | Diduga kuat Lae Cinendang terpapar limbah salah satu perusahaan pabrik kelapa sawit didaerah tersebut, warga minta anggota DPRK komisi III segera menindaklanjutinya.
Kejadian ini sempat viral di grup-grup WhatsApp dan media sosial Facebook, di mana para warganet memposting kondisi sungai Lae Cinendang yang sudah berubah warna dari putih ke warna kuning serta berlumpur.
Lae Cinendang ini adalah sungai terpanjang nomor dua di Kabupaten Aceh Singkil setelah Lae Soraya, di mana beberapa pemukiman disepanjang aliran sungai tepatnya di Kecamatan Simpang Kanan tersebut menjadi konsumsi, serta tempat mandi warga.
Salah satu Desa yang merasakan dampaknya yakni Desa Lae Riman, warga di daerah itu memanfaatkan air sungai untuk air minum, mencari nafkah serta aktivitas vital lainnya.
Bila memang terbukti terdampak limbah pabrik sawit, warga simpang kanan meminta agar komisi III DPRK Aceh Singkil sesegera mungkin mengambil tindakan.
“Sungai itu tempat warga mencari nafkah, selain itu untuk air minum juga dari situ, jadi kami berharap agar pihak terkait termasuk DPRK sesegera mungkin menindaklanjuti temuan itu,” ucap Solin, Kamis 07 Maret 2024.
“Sungai Lae Cinendang merupakan sumber kebutuhan puluhan ribu manusia dan ribuan habitat di dalamnya, sehingga wajib untuk dijaga bukan dirusak,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Sungai atau Lae Cinendang tercemar oleh limbah, dugaan ini mengarah pada salah satu Pabrik Sawit milik PT Ensem Lestari, mengingat lokasi pabrik berada tepa di hulu sungai Lae Cinendang.(***)
Reporter: Khalikul Sakda